Ditulis pada Januari 20, 2008 oleh pakdesofa
Pengadaan Bahan Pustaka
Bag 1
Mengenal Jenis Bahan Pustaka
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka makin berkembang pula jenis dan bahan pustaka, sehingga untuk membangun koleksi perpustakaan perlu dilakukan seleksi, karena tidak mungkin sebuah perpustakaan bagaimanapun besarnya akan menghimpun semua bahan pustaka yang ada.
Ada beberapa jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan yaitu (1) karya cetak, (2) karya noncetak; (3) bentuk mikro; dan (4) karya dalam bentuk elektronik.
Pada prinsipnya semua jenis bahan pustaka merupakan hasil karya seseorang atau sekelompok orang, ataupun sebuah instansi yang diterbitkan dan digandakan oleh penerbit serta disebarluaskan melalui berbagai saluran di antaranya adalah pedagang buku. Konsumen adalah pembeli ataupun pembaca yang hanya dapat meminjam saja di perpustakaan.
Salah satu cara yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mendapatkan bahan pustaka tersebut adalah dengan cara pembelian baik melalui penerbit, toko buku ataupun agen yang dinamakan jobber.
Penerbit berusaha untuk memberitahukan kepada pustakawan tentang adanya terbitan baru atau terbitan yang akan terbit melalui berbagai cara, di antaranya dengan mengirimkan lembaran pemberitahuan atau yang berbentuk katalog tercetak.
Dengan semakin banyaknya jenis serta jumlah bahan pustaka maka menjadi suatu tantangan bagi pustakawan untuk bisa memilih bahan pustaka mana yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan pemakainya.
Pengembangan Koleksi
Tugas utama setiap perpustakaan adalah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai perpustakaan. Dalam pengelolaan koleksi salah satu kegiatan yang penting adalah pengembangan koleksi yang mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama dalam aspek seleksi dan evaluasi.
Pustakawan yang diberi tugas di bidang pengembangan koleksi, harus tahu betul apa tujuan perpustakaan tempat mereka bekerja dan siapa pemakainya, serta apa kebutuhannya.
Pada dasarnya tujuan atau fungsi perpustakaan adalah:
menunjang program pendidikan, penelitian dan pendidikan orang dewasa,
memenuhi kebutuhan akan informasi,
memenuhi kebutuhan sosial,
memenuhi kebutuhan kultural dan spiritual masyarakat,
memenuhi kebutuhan akan rekreasi,
berfungsi sebagai repository atau perpustakaan deposit.
Tujuan atau fungsi suatu perpustakaan akan tergantung dari jenis perpustakaan, tetapi perpustakaan yang sejenis pun tidak selalu mempunyai tujuan pokok yang benar-benar sama. Ada beberapa tipe perpustakaan yaitu:
Perpustakaan Umum, masyarakat pemakainya sangat heterogen,
Perpustakaan Perguruan Tinggi, masyarakat pemakainya homogen,
Perpustakaan Sekolah, masyarakat pemakainya terbatas untuk sekolah yang bersangkutan,
Perpustakaan Khusus, masyarakat pemakainya terbatas di lingkungan lembaga induknya,
Perpustakaan Nasional, dan
Perpustakaan Daerah.
Setiap perpustakaan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, dan pemakainya berbeda pula, sehingga pustakawan harus mengenal lebih dalam masyarakat yang akan dilayaninya.
Kajian pemakai sangat diperlukan untuk mengetahui profil pemakai yang akan dilayani. Untuk mengadakan kajian tersebut harus membuat perencanaan yang matang, siapa yang akan melakukan kajian, apa yang akan diteliti, metode apa yang akan dipakai, untuk apa data digunakan?
Untuk mencapai sasaran, perpustakaan perlu meletakkan dasar-dasar kebijakan dalam pengembangan koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis berfungsi sebagai:
pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah.
sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan fihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangaan selanjutnya.
sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.
Meskipun kita telah membuat sebuah perencanaan yang baik untuk kegiatan pengembangan koleksi, tetapi tetap menghadapi berbagai kendala, di antaranya terdapatnya prosedur pembelian bahan pustaka dari luar negeri yang sangat rumit dan juga sarana pengawasan bibliografi yang sangat kurang. Hal ini merupakan tantangan bagi pustakawan dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pemakai perpustakaan yang bersangkutan.
Untuk melihat apakah tujuan perpustakaan sudah tercapai dan bagaimana kualitas koleksi yang telah dikembangkan tersebut sudah memenuhi standar, perlu diadakan suatu analisis dan evaluasi koleksi. Banyak cara untuk melakukan evaluasi koleksi, di antaranya dengan cara pendekatan terhadap koleksi perpustakaan dan pengguna perpustakaan.
Proses Seleksi
Proses seleksi tergantung dari tipe perpustakaan, dan organisasi intern perpustakaan yang bersangkutan. Pada dasarnya personil yang berhak melakukan seleksi adalah: pustakawan, spesialis subjek termasuk guru, toko buku, anggota komisi perpustakaan, dan sebagainya.
Ada beberapa pandangan terhadap prinsip dasar seleksi yaitu pandangan tradisional yang mengutamakan nilai intrinsik bahan pustaka, pandangan liberal yang mengutamakan popularitas, dan pandangan pluralistik yang berusaha menemukan keseimbangan antarkedua pandangan tersebut.
Pada dasarnya pustakawan yang bertugas di bidang pengembangan koleksi sudah memahami betul pedoman dasar untuk melakukan seleksi yaitu:
mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran,
memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja,
mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani,
mengenal prinsip-prinsip seleksi,
mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi, dan
memahami berbagai kendala yang ada.
Di samping itu pustakawan perlu memahami perbedaaan antara seleksi dan evaluasi. Dalam melakukan seleksi berarti pustakawan menentukan apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan pemakai, sedangkan evaluasi adalah pertimbangan nilai intrinsik bahan pustakanya.
Untuk melakukan seleksi ada sarana yang dapat membantu dalam proses tersebut yaitu alat bantu seleksi. Ada dua jenis alat bantu seleksi yaitu alat bantu seleksi yang merupakan tinjauan dan alat bantu seleksi yang berbentuk daftar judul untuk tipe perpustakaan tertentu, subjek tertentu atau kelompok tertentu, dan ada alat identifikasi dan verifikasi seperti bibliografi, katalog penerbit dan sebagainya.
Pustakawan diharapkan dapat mengenal, mengetahui ciri-cirinya, serta dapat menggunakan alat bantu seleksi tersebut dengan tepat.
PENGADAAN BUKU
Pengadaan Buku melalui Pembelian
Pada kegiatan Belajar 1, dibahas mengenai pengadaan buku melalui pembelian. Pembelian buku dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membeli langsung ke toko buku, dan penerbit maupun agen baik di dalam negeri atau luar negeri. Cara pembelian yang dipilih sangat bergantung pada berbagai hal, misalnya ketersediaan dan kesesuaian judul-judul subjek yang diperlukan, besarnya dana pembelian serta persyaratan yang menyertainya dan lain-lain. Dalam hal ini perpustakaan swasta, persyaratan pembelian dan penyediaan dana umumnya lebih lancar dibandingkan pada perpustakaan pemerintah.
Untuk negara berkembang seperti Indonesia, banyak dijumpai persoalan dalam hal pengadaan buku. Misalnya dalam hal pengadaan buku dari luar negeri mempunyai prosedur yang berbelit-belit, baik dalam pembayaran maupun pengiriman bukunya. Karena itu pustakawan yang menangani pengadaan buku ini harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai bibliografi, bahasa, manajemen, penerbitan dan perdagangan buku.
Pengadaan Buku melalui Pertukaran dan Hadiah
Dalam kegiatan belajar dua ini kita sudah melihat bagaimana potensi pertukaran bahan pustaka, dalam mengembangkan koleksi suatu perpustakaan. Kegiatan pertukaran mempunyai potensi yang cukup besar, mengingat dana pengadaan yang terbatas, dan adanya terbitan yang tidak dapat dibeli di toko buku, serta pertukaran merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan kerja sama yang baik antarperpustakaan. Selain itu dengan melakukan pertukaran akan memberi kesempatan perpustakaan mengeluarkan bahan-bahan duplikat yang tidak dibutuhkan.
Sebelum melakukan kesepakatan tukar-menukar bahan pustaka dengan perpustakaan lain, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu apakah bahan pustaka yang ditawarkan oleh perpustakaan lain subjeknya sesuai dengan subjek yang dicakup oleh perpustakaan kita, serta perlu disiapkannya bahan pustaka yang akan digunakan sebagai penukarnya, karena pada umumnya perbandingan publikasi adalah 1:1 dengan tidak memandang berat, tebal/tipis publikasi, harga maupun bahasa. Bahan penukar yang perlu disiapkan dapat berasal dari bahan duplikat yang berlebih, atau merupakan terbitan sendiri. Selain dari itu perlu diidentifikasi lebih dahulu, perpustakaan atau lembaga mana saja yang dapat melakukan kerja sama dalam pertukaran bahan pustaka.
PENGADAAN TERBITAN BERSERI
Terbitan Berseri dan Seleksi Majalah
Ada 4 jenis utama terbitan berseri. Salah satunya yang berkembang dengan pesat adalah majalah. Diperkirakan pada saat ini ada 100.000 sampai 200.000 judul majalah diterbitkan di dunia. Karena sifat penerbitannya yang berkala, maka majalah memerlukan penanganan khusus.
Pengadaan terbitan berseri mencakup kegiatan seleksi atau pemilihan pengadaan melalui pembelian, tukar menukar, hadiah, dan penerbitan sendiri (oleh perpustakaan). Karena sifatnya yang khusus itu, maka masalah seleksi dan pengadaan melalui pembelian hanya dibahas untuk majalah. Seleksi dan pengadaan melalui pembelian untuk jenis terbitan berseri yang lain berlaku ketentuan dan proses yang sama dengan buku.
Pada Kegiatan Belajar 1 ini baru dibahas mengenai pihak yang berwenang melakukan seleksi, prinsip dan prosedur seleksi majalah, beberapa alat-bantu seleksi majalah dan prosedur seleksi majalah.
Pengadaan Majalah melalui Pembelian, Tukar-Menukar dan Hadiah
Kegiatan Belajar 2, merupakan kelanjutan dari Kegiatan Belajar l dalam mata rantai pengadaan terbitan berseri. Pada bagian ini dibahas mengenai pengadaan majalah melalui pembelian, pengadaan terbitan berseri melalui pertukaran, hadiah, dan penerbitan sendiri.
Pengadaan majalah melalui pembelian berlangganan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melanggan langsung pada penerbit di dalam dan luar negeri, melanggan melalui penyalur agen/penyalur setempat atau toko buku, dan sebagainya. Berbagai macam masalah dihadapi pustakawan dalam mengurus langganan majalah.
Pertukaran dengan instansi lain merupakan salah satu sumber dalam pengadaan terbitan berseri. Terbitan berkala merupakan sumber yang sangat potensial sebagai bahan pertukaran. Terbitan berseri dapat diperoleh pula sebagai hadiah dari instansi lain, baik atas permintaan maupun tidak atas permintaan. Perpustakaan sebagai pusat penyimpanan semua publikasi yang diterbitkan oleh lembaga induk, juga merupakan salah satu cara untuk menambah khasanah koleksi perpustakaan
DIarsipkan di bawah: Pembinaan Perpustakaan
Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/pengadaan-bahan-pustaka-bag-1/
Rabu, 06 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar