Ditulis pada Februari 3, 2008 oleh pakdesofa
Pelayanan Bahan Pustaka
Bag 1
Sistem Peminjaman Kuno
Sistem peminjaman yang paling awal ialah menggunakan buku catatan. Pencatatan buku-buku yang dipinjam dan nama peminjam ditulis dari hari ke hari dalam sebuah buku catatan. Sistem ini dikembangkan menjadi sistem ledger. Pencatatan buku yang dipinjam ada pada halaman di mana nama seorang peminjam berada. Ini juga masih menggunakan buku. Perkembangan selanjutnya ialah sistem dummy. Buku-buku yang dipinjam digantikan oleh dummy yang memberikan catatan nomor peminjam dan bilamana buku harus dikembalikan. Sistem ini dianggap kurang praktis, dan digantikan sistem slip. Sistem ini kemudian berkembang menjadi sistem kartu dan muncullah Sistem Peminjaman Browne. Walaupun penciptanya orang Amerika, tetapi disukai di Inggris.
Sistem Peminjaman Browne ditemukan oleh Nina E. Browne, pustakawan Library Bureau di Boston, Massachussette, awal abad ke-20. Sistem peminjaman ini digunakan oleh banyak perpustakaan di Inggris. Dalam sistem pelayanan hastawi (manual) sistem ini memiliki kecepatan yang tinggi dibandingkan sistem hastawi yang lain.
Sistem Peminjaman Browne terdesak oleh datangnya sistem peminjaman berkomputer, seperti VTLS (Virginia Tech Library System), daru USA, SISPUKOM (Sistem Perpustakaan Berkomputer) dari Malaysia.
Sistem Peminjaman (Nework Changing System)
Sistem Peminjaman Newark mulai dipakai pada tahun 1900 oleh Perpustakaan Umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana. Sistem Peminjaman Newark memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan.
Keuntungan sistem ini adalah:
masing-masing peminjam bisa mengetahi buku macam apa yang sering dipinjamnya,
setiap saat bisa diketahui buku ada di mana, siapa yang meminjam, dan bilamana harus dikembalikan,
jika ada perbedaan waktu peminjaman, bisa dicatat dengan mudah,
buku-buku yang dipesan bisa diketahui di mana adanya,
petugas nonprofesional bisa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik,
dalam sebuah perpustakaan besar dengan banyak cabangnya, kartu peminjaman bisa, dipergunakan di cabang mana saja, dan
penyiangan bisa dikerjakan dengan baik.
Sedang kekurangan Sistem Peminjaman Newark adalah:
pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan,
sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam kartu anggota,
pada jam-jam sibuk, meja peminjaman bisa berantakan, karena begitu banyak transaksi yang harus diselesaikan,
memerlukan dua jajaran pendaftaran. Satu, jajaran nama anggota perpustakaan yang disusun menurut abjad, lengkap dengan alamat mereka masing-masing. Kedua, jajaran nomor pendaftaran,
tiap buku memerlukan tiga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya, yaitu kartu buku, kantong kartu buku, dan batas waktu peminjaman, dan
lembaran batas waktu tanggal kembali ditempelkan di bagian belakang buku yang membuat buku menjadi kelihatan kotor.
Sistem Peminjaman Sendiri Detroit(Detroit Self-Charging System)
Sistem Peminjaman Sendiri Detroit ditemukan tahun 1929 oleh Ralph A. Ulveling, Pustakawan Perpustakaan Umum Detroit, Amerika Serikat. Sistem peminjaman ini menjadi sangat terkenal pada zamannya, sebagai sebuah sistem peminjaman yang bagus, efektif, dan disukai oleh peminjam perpustakaan sendiri.
Cara peminjaman ini berdasarkan kepada kerja sama yang baik antara pembaca dan petugas perpustakaan. Sistem ini hampir sama dengan sistem Peminjaman Browne.
Berbagai jenis alat diperlukan untuk penyelenggaraan Sistem Peminjaman Sendiri Detroit. Alat-alat itu adalah jajaran pendaftaran anggota, kartu jati diri peminjam, kartu buku, kartu tanggal kembali, kantong kartu buku, stempel dan bantalannya, kotak tempat menjajarkan kartu buku, slip denda, kertas statistik sirkulasi, kartu pos pemberitahuan, dan pensil.
Sistem Peminjaman Sendiri Detroit mengenal beberapa proses, yaitu peminjaman, pengembalian buku, perpanjangan waktu peminjaman, lewat waktu peminjaman, pemesan peminjaman buku, dan statistik sirkulasi. Sistem inipun mempunyai keuntungan dan kekurangannya.
Melalui berbagai kemajuan teknologi diperoleh berbagai sistem peminjaman yang bisa disebut sebagai sistem yang modern. Misalnya sistem peminjaman dengan kartu berlubang, sistem peminjaman dengan fotografi, sistem peminjaman dengan alat elektronik, dan sistem peminjaman dengan komputer.
Sistem Peminjaman Islington merupakan variasi dan penyempurnaan Sistem Peminjaman Browne. Sistem Browne hanya terbatas pada tiket yang diberikan, sementara pada sistem Islington dapat dibuatkan duplikasi tiket, sehingga bisa meminjam buku sebanyak-banyaknya.
Sistem peminjaman dengan komputer sebenarnya sudah agak lama dipergunakan di perpustakaan. Makin hari sistem peminjaman jenis ini semakin bertambah bagus dan hebat.
Sistem peminjaman modern yang cukup dikenal adalah Sistem Peminjaman Plessey Pen. Sistem ini mengenal sejumlah proses, seperti mendaftar peminjaman, cara pengembalian, perpanjangan peminjaman, lewat batas waktu pinjam, dan pesan peminjaman.
LAYANAN RUJUKAN
Sumber dan Berbagai Jenis Buku Rujukan
Tujuan bagian Rujukan atau Referensi ialah untuk mendapatkan, memelihara, dan menyediakan pengetahuan rekaman oleh manusia dan mempergunakan di perpustakaan.
Pelayanan Rujukan merupakan bagian yang cukup penting dalam suatu sistem perpustakaan. Bagus tidaknya suatu perpustakaan dapat diukur dari koleksi dan pelayanan rujukan pada perpustakaan tersebut.
Makin lengkap buku rujukan yang dimiliki oleh perpustakaan, makin mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung.
Ciri-ciri buku rujukan (”R”) adalah:
Buku “R” umumnya mahal
Tak perlu dibaca seluruhnya
Tak boleh keluar dari perpustakaan
Untuk layanan “R” diperlukan ruang baca dan mesin foto kopi.
Penulis terkenal buku rujukan adalah Bill Katz. Menurut William Katz buku rujukan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
Direction Type.
Source Type.
Government Documents & AV Material.
Jenis-jenis Buku Rujukan
Yang termasuk jenis-jenis Buku Rujukan adalah sebagai berikut:
Bibliografi
Kamus
Ensklopedi
Buku Tahunan
Buku Petunjuk
Sumber Biografi
Indeks
Terbitan Berseri
Buku pegangan
Direktori
Sumber Geografi
Terbitan Pemerintah
Sumber-sumber AV
Cara Menjawab Berbagai Pertanyaan Rujukan
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penanya tidaklah mudah. Pustakawan rujukan harus memiliki banyak pengalaman, banyak membaca dan mengetahui isi setiap buku rujukan yang dimiliki
Selanjutnya kita dapat mempertimbangkan buku rujukan yang mana yang akan kita pakai dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
DIarsipkan di bawah: Pembinaan Perpustakaan
Sumber :
http://massofa.wordpress.com/2008/02/03/pelayanan-bahan-pustaka-bag-1/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar